Minggu, 16 September 2012


Makalah Biologi: Porifera


I.      PENDAHULUAN
1.1       Latar Belakang
Porifera merupakan hewan yang berpori dan sering juga disebut hewan berongga karena seluruh tubuhnya dipenuhi oleh lubang-lubang kecil yang disebut pori.  Hewan ini sederhana karna selama hidupnya menetap pada karang atau permukaan benda keras lainnya di dasar laut.  Phylum porifera yaitu spons hidup di air dan sebagian besar hidup di air laut yang hangat dan dekat dengan pantai yang  dangkal walaupun ada pula yang hidup pada kedalaman  8500 meter bahkan lebih.  Spons sering ditemukan hidup melekat pada substrat yang keras dan hidupnya berkoloni yang statif atau tidak bergerak .  Spons belum memiliki alat-alat eskresi khusus dan sisa metabolismenya dikeluarkan melalui proses difusi yaitu dari sel tubuh ke epidermis kemudian lingkungan hidup yang berair (Kimball, 2000)

Porifera mempunyai 3000 spesies dan secara umum hidupnya dilaut dangkal sampai kedalaman  5 km. dari 3000 ribu spesies yang dikenal hanya 150 spesies yang hidup di air tawar sampai kedalaman 2 meter dan jarang lebihn dari 4 meter yang biasanya hidup pada air jernih dan tenang. Di laut jenis calcarea  umumnya terbatas pada daerah pantai dangkal.  Reproduksi porifera berlangsung secara aseksual dengan membentuk kuncup, seksual dengan pertemuan ovum dan sperma.  Perkembangan  secara generatif berlangsung dengan terjadinya peleburan sel kelamin jantan dan betina (Sugiarti, 2004)

1.2       Tujuan dan Manfaat
            Tujuan praktikum ini adalah untuk mengetahui phylum porifera secara morfologi dan anatomi serta dapat mengklasifikasikan phylum porifera.
             Manfaat praktikum ini adalah sebagai bahan masukan untuk menambah ilmu pengetahuan dan wawasan serta jenis-jenis phylum porifera.



II.      TINJAUAN PUSTAKA
2.1.      Klasifikasi
   Menurut Suhardi (2002), sponge di klasifikasikan sebagai berikut :


Gambar 1. Morfologi sponge (aerizusa)

Kingdom     :     Animalia
                                                        
                   Phylum     :     Porifera

                        Class         :   Demospongia
                           Ordo         :   Dictioceratida                                                
                              Famili        :   Dictioceratidaceaer
                                    Genus      :   Callyspongia

                                          Species   :  Aerizusa
                                         
                                                                                        
.






2.2        Morfologi dan Anatomi
Porifera merupakan hewan yang berpori dan sering juga disebut hewan berongga karena seluruhn tubuhnya dipenuhi oleh lubang-lubang kecil yang disebut pori.  Spons terdiri dari dua lapisan sel dengan selapis bahan seperti jeli (mesogle) yang terdapat di antara kedua lapisan tersebut.  Sel-sel dari lapisan dalam mempunyai flagel yang menyebabkan adanya arus air, sel-sel ini memakan partikel-partikel makanan yang telah disaring.  Bentuk tubuh spons yang didukung oleh rangka yang terdiri dari spikula yang dibentuk oleh sel-sel yang tersebar didalam mesoglea, spikula  cukup keras yang tersusun dari sel ikat atau zat kapur (Kimball, 2000).
2.3        Habitat dan Penyebaran
Porifera mempunyai 3000 spesies dan secara umum hidupnya dilaut dangkal sampai kedalaman  5 km. dari 3000 ribu spesies yang dikenal hanya 150 spesies yang hidup di air tawar sampai kedalaman 2 meter dan jarang lebihn dari 4 meter yang biasanya hidup pada air jernih dan tenang. Dilaut jenis calcarea  umumnya terbatas pada daerah pantai dangkal (Suwignyo, 2004).
2.4        Reproduksi dan Daur Hidup
            Reproduksi porifera berlangsung secara aseksual dengan membentuk kuncup,yaitu pertama arkeosit mengumpulkan nutrien dengan memfagosit sel lain untuk dikumpulkan dalam rongga tubuh.  Sel tersebut kemudian mengelilingi serat kumpulan cluster dan kapsul yang mengelilinginya.  Pada kondisi yang tepat sel meninggalkan gemmulae dan keluar melalui lubang membentuk spons baru. seksual dengan pertemuan ovum dan sperma.  Perkembangan  secara generatif berlangsung dengan terjadinya peleburan sel kelamin jantan dan betina  yang menghasilkan zigot berkembang menjadi larva yand kemudian menghasilkan spons dewasa yang berkelamin satu atau hermaprodit (Kimball, 2000)
2.5        Makanan dan Kebiasaan Makan
Makanan porifera berupa zat-zat organik dan semua organisne kecil seperti palankton.  Porifera tidak mempunyai alat pencernaan khusus, system pencernaannya bersifat intraseluler.  Zat makanan yang diambil oleh sel-sel koanosit yang diteruskan ke spongosoel mengikuti aliran air ke oskulum (Brotowidjoyo, 2004)
2.6        Nilai Ekonomis
 Secara ekonomis porifera tidak banyak memberikan keuntungan pada manusia, namun diantara beberapa porifera  ada yang menguntungkan yaitu spons yang berspikula dapat di manfaatkan sebagai alat untuk membersihkan badan (Kimball, 2000)


III.      METODE PRAKTIKUM
3.1       Waktu dan Tempat
Praktikum dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 03 Nofember 2009, pukul 10.00-12.00 wita, dan bertempat di laboratorium C Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.  Universitas Haluoleo, Kendari.
3.2       Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini dapat dilihat dalam     tabel 1. sebagai berikut :
Tabel 1. Alat dan Bahan yang digunakan pada praktikum phylum Porifera beserta kegunaanya.

No.
           Alat dan Bahan
Kegunaan

1.
2.
3.

1.
.
A. Alat
Baki (dissecting- pan)
Pisau Bedah (scalpel)
    Lap kasar/ halus
B. Bahan
Sponge   (Aerizusa)

Untuk menyimpan objek yang diamati
 Mengiris dan membedah objek yang diamati
 Membersihkan alat-alat praktikum

Objek yang di amati







3.3       Prosedur Kerja

                                                                                                                                   
Prosedur  kerja pada praktikum ini adalah sebagai berikut :

-  Melakukan pengamatan pada organisme yang telah diambil dari perairan.
- Meletakan organisme pada baki kemudian mengidentifikasikan bagian-bagian organisme tersebut.
-  Memggambar bentuk secara morfologi dan anatomi bagian-bagian organisme yang            telah diidentifikasi dan diberi keterangan pada buku gambar.memberikan keterangan.





IV.     HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1        Hasil Pengamatan

Pengamatan pada sponge (Aerizusa)

                                                                                                       Keterangan :
1. osculum
2. Mesohyl
3.spicules
4.porocites
5.water flow
6.chanosit
7.ameobosit
8.epidermis
9.spongosoel


Gambar 2. Morfologi Sponge (Aerizusa)
  
4.2       Pembahasan
            Pengamatan pada organisme phylum porifera yaitu sponge dimana pada bagian tubuhnya terdapat beberapa bagian yaitu osculum dan ostium. Osculum terletak pada begian paling atas dari sponge yang berbentuk seperti lubang yang berhubungan langsung dengan spongosoel berfungsi sebagai tempat keluarnya air. Hal ini sesuai dengan pernyataan Kimbal, (2000), yang menyatakan bahwa di bawah osculum terdapat suatu ruang berbentuk vas bunga yaitu spongosoel  yang berfungsi sebagai tempat mengolah air yang masuk dari pori-pori.
            Bagian  luar dari morfologi sponge terdapat banyak lubang-lubang kecil yang disebut pori (ostia) yang berfungsi sebagai tempat masuknya air menuju spongosoel, selain terdapat ostia pada bagian luar sponge juga terdapat dinding yang terdiri dari satu lapisan sel pipih yang disebut pinakosit, sel ini dapat melakukan gerakan kembang, kempis sehingga memungkinkan seluruh tubuh sponge dapat beruba ukuran baik besar maupun kecil, sedangkan sel yang terbentuk tabung kecil yang menghubungkan oatium dengan spongosoel diantara ostium dan spongosoel. Hal ini sesuai dengan pernyataan  Sugiarti,( 2004) yang menyatakan bahwa, bagian luar morfologi sponge terdapat banyak lubang-lubang kecil yang disebut pori (ostia).
            Bagian lapisan dalam dari sponge terdiri atas sel-sel yang mempunyai flagel yang berfungsi untuk mencerna makanan dan bercorong yang disebut yang disebut sel leher atau sel koanosit. Hal ini sesuai dengan pernyataan Suhardi (2002), yang menyatakan bahwa, lapisan yang membatasi antara lapisan epidermis dan lapisan endodermis yang disebut mesoglea yang terdiri atas sel amebosit yang berfungsi sebagai pengangkut zat makanan dan sisa metabolisme sari sel yang satu ke sel lainnya (Suhardi, 2002).



V .      SIMPULAN DAN SARAN
5.1        Simpulan


Berdasarkan hasil pengamatan dari phylum porifera maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
 - Bentuk morfologi dari sponge menyerupai vas bunga yang terdiri dari banyak
    lubangkecil atau pori-pori yang disebut ostia.
 - Bentuk anatomi dari sponge terdiri atas spongosoel, oskulum dan ostilum, dan pada
    lapisan dalam terdapat sel-sel yang berflagel yang disebut sel koanosit
5.2        Saran
            Adapun saran saya sebagai praktikan adalah Spon merupakan organisme laut yang bisa di gunakan untuk bahan pembersih perabotan untuk itu mungkin perlu dikenalkan kepada masyarakat luas.

DAFTAR PUSTAKA

Aslan,  L.M., 2003.  Penuntun Praktikum Avertebrata Air. Fakultas  Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Haluoleo Kendari

Brotowidjoyo. 2004. Zoologi Dasar. Erlangga.  Jakarta.

Kimball, J.W. 2000. Biologi jilid empat edisi pertama.Erlangga Jakarta.
Sugiarti, S. 2004. Invertebrata Air. Lembaga Sumberdaya Informasi IPB. Bogor.
Suhardi. 2002. Evolusi Vertebrata.Universitas Indonesia.Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar